Goyangnews - Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mempersiapkan tunggangan mobil mewah bagi para menteri kabinetnya Jokowi-Jusuf Kalla. Sebuah sedan Mercedes Benz akan jadi alat untuk transportasi mereka.
Mobil ini sudah selesai dilelang pada 24 Agustus lalu. Adapun nilai uang yang akan dikeluarkan, Sekretariat negara sudah menyiapkan anggaran Rp 104 miliar.
Setneg menetapkan PT Mercedes-Benz Indonesia sebagai pemenang lelang pada 28 Agustus 2014. Mensesneg Sudi Silalahi menegaskan pengadaan mobil menteri adalah kewajiban kementeriannya.
Berdasarkan pengumuman nomor: Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2004 yang dimuat di situs setneg.go.id, dengan nama Presiden Direkturnya Dr Claus Herbert Weidner.
Dalam pengumunan itu disebutkan, anggaran untuk pengadaan mobil tersebut sebesar Rp 104,4 miliar dengan harga perkiraan sendiri sebesar Rp 101,1 miliar.
Kabar penetapan tersebut keluar dari Kementerian Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Jilid II. Meski seperti biasa demi pencitraan Joko Widodo justru menolak menolak pengadaan mobil itu.
"Saya sudah menyampaikan itu ke Setneg, nggak usah beli. Pakai yang lama," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9).
Di pasaran, harga Mercedes-Benz bervariatif. Mulai dari tipe A-Class yang merupakan tipe terendah dengan harga kisaran Rp 539 juga, sampai tipe S-Class seri S 500 L yang merupakan tipe tertinggi dengan harga mencapai Rp 3,3 miliar. Sedangkan paling sering digunakan adalah S-Class tipe S 300 L dengan harga sekitar Rp 1,8 miliar.
"Itu kewajiban kami. Kalau memang mereka nggak pakai, ya silakan," kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi usai mengikuti acara peresmian pusat kesehatan ibu dan anak di RSCM, Jl Salemba Raya, Jakpus, Selasa (9/9)."Bukan soal baru tidaknya, usia 5 tahun dalam urusan permobilan itu memang sudah seperti itu. Itu aturan. Kita tegakkan peraturan. Anggaran juga transparan. Dan itu persetujuan dewan," tuturnya.
Sudi juga menyampaikan alasan kenapa memilih Mercedes-Benz. Di antaranya adalah murah hingga gratis biaya perawatan hingga 5 tahun.
"Pertama, dia produk dalam negeri. Kedua, mendapat free maintenance selama 5 tahun. Ketiga, harganya jauh lebih murah dari yang kita beli," ujar Sudi.
Mobil ini sudah selesai dilelang pada 24 Agustus lalu. Adapun nilai uang yang akan dikeluarkan, Sekretariat negara sudah menyiapkan anggaran Rp 104 miliar.
Setneg menetapkan PT Mercedes-Benz Indonesia sebagai pemenang lelang pada 28 Agustus 2014. Mensesneg Sudi Silalahi menegaskan pengadaan mobil menteri adalah kewajiban kementeriannya.
Berdasarkan pengumuman nomor: Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2004 yang dimuat di situs setneg.go.id, dengan nama Presiden Direkturnya Dr Claus Herbert Weidner.
Dalam pengumunan itu disebutkan, anggaran untuk pengadaan mobil tersebut sebesar Rp 104,4 miliar dengan harga perkiraan sendiri sebesar Rp 101,1 miliar.
Kabar penetapan tersebut keluar dari Kementerian Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Jilid II. Meski seperti biasa demi pencitraan Joko Widodo justru menolak menolak pengadaan mobil itu.
"Saya sudah menyampaikan itu ke Setneg, nggak usah beli. Pakai yang lama," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9).
Di pasaran, harga Mercedes-Benz bervariatif. Mulai dari tipe A-Class yang merupakan tipe terendah dengan harga kisaran Rp 539 juga, sampai tipe S-Class seri S 500 L yang merupakan tipe tertinggi dengan harga mencapai Rp 3,3 miliar. Sedangkan paling sering digunakan adalah S-Class tipe S 300 L dengan harga sekitar Rp 1,8 miliar.
"Itu kewajiban kami. Kalau memang mereka nggak pakai, ya silakan," kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi usai mengikuti acara peresmian pusat kesehatan ibu dan anak di RSCM, Jl Salemba Raya, Jakpus, Selasa (9/9)."Bukan soal baru tidaknya, usia 5 tahun dalam urusan permobilan itu memang sudah seperti itu. Itu aturan. Kita tegakkan peraturan. Anggaran juga transparan. Dan itu persetujuan dewan," tuturnya.
Sudi juga menyampaikan alasan kenapa memilih Mercedes-Benz. Di antaranya adalah murah hingga gratis biaya perawatan hingga 5 tahun.
"Pertama, dia produk dalam negeri. Kedua, mendapat free maintenance selama 5 tahun. Ketiga, harganya jauh lebih murah dari yang kita beli," ujar Sudi.
0 komentar:
Posting Komentar