728x90 AdSpace

  • Latest News

    Minggu, 07 September 2014

    John Kerry Peringati 10 Tahun Kematian Munir

    Goyangnews - Peringatan sepuluh tahun wafat pejuang hak asasi manusia dari Indonesia, Munir Said Thalib, diperingatkan di banyak tempat, termasuk di Australia dan Amerika Serikat. Di Australia, berbagai organisasi mahasiswa Indonesia di sedikitnya empat negara bagian menyelenggarakan acara guna memperingati meninggalnya Munir, dimulai dari Canberra, diinisiasi oleh Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) negara bagian ACT dan Indonesia Synergy. Lalu, peringatan itu “menular” ke Sydney, Melbourne, dan Brisbane.

    Lembaga penyiaran ABC memberitakan, kegiatan peringatan ini di Canberra disebut “Canberra Menolak Lupa”. Isinya antara lain berbagai kegiatan yang dimulai dari  24 Agustus, dengan lomba sastra menolak lupa di seluruh dunia, 2 September (film, diskusi panel dan musikalisasi puisi munir), juga 6 September (walk for justice). Poster "Indonesia Menolak Lupa" dan "Canbera Menolak Lupa" juga didesain dalam rangka "Canberra Menolak Lupa", kerja sama dengan desainer pecinta hak asasi di Jakarta. Desain tersebut kemudian disebar ke seluruh dunia lewat sosial media.

    Selain di Canberra, di Universitas New South Wales Sydney juga pada Rabu lalu (3/9) juga diselenggarakan acara memperingati meninggalnya Munir dengan pemutaran film dan diskusi. Hari Jumat (5/9), PPIA Universitas Queensland di Brisbane menyelenggarakan diskusi dengan tema: "Brisbane Menolak Lupa: Peringatan 10 Tahun Munir dan Perkembangan HAM di Indonesia".

    Pembiacara dalam diskusi tersebut adalah dosen kajian Indonesia di Universitas Queensland Dr Annie Pohlman dan dua mahasiswa asal Indonesia yang sedang menyelesaikan pendidikan doktoral di universitas tersebut , Ririn Tri Nurhayati dan Pan Mohamad Faiz. Sebelum diskusi diawali dengan pemutaran film tentang Munir.

    Sementara itu, di Melbourne, pada Ahad (7/9/), para mahasiswa dan warga Indonesia lainnya berkumpul di Federation Square guna memperingati hal yang sama. Menurut Adnan Topan Husodo, yang pernah bekerja di Indonesian Corruption Watch (ICW) dan sekarang sedang melanjuktan pendidikan di University of Melbourne, kegiatan di Fed Square tersebut mirip dengan Aksi Kamisan yang biasa dilakukan di Indonesia.

    Kegiatan memperingati 10 tahun meninggalnya Munir di Australia ini menurut Bhatara Ibnu Reza memang digagas oleh beberapa mahasiswa asal Indonesia yang sekarang sedang melanjutkan pendidikan di Australia. "Gagasan itu kemudian kami sebarkan ke rekan-rekan PPIA, yang kemudian menyelenggarakan acara, baik di tingkat negara bagian maupun di tingkat universitas," kata Bhatara, yang sekarang menempuh pendidikan doktoral di UNSW kepada wartawan ABC L Sastra Wijaya.

    Beberapa mahasiswa yang sebelumnya menjadi aktivis atau berkecimpung di bidang bantuan hukum, hak asasi, dan pemantauan korupsi saat ini sedang menempuh pendidikan lanjutan di Australia. Bhatara sebelumnya pernah menjadi aktivis Imparsial. Usman Hamid yang pernah bekerja dengan Munir sekarang sedang menempuh pendidikan di Australian National University di Canberra.

    Ketua Umum PPI Canberra, Shohib Essir  menyatakan peringatan 10 tahun meninggalnya Munir yang diberi judul "Canberra Menolak Lupa " didasarkan pada tekad untuk menolak melupakan kekerasan yang terjadi di masa lalu. Ia juga menegaskan organisasi pelajar seperti PPI tidak akan mendiamkan ketidakadilan. “Ilmu pengetahuan hadir bukan untuk dirinya sendiri, tapi ia hadir untuk perubahan sosial,” kata Shohib.

    Pejuang hal asasi manusi itu meninggal pada 7 September 2004 lampau, dalam perjalanan menuju ke Amsterdam dan  sampai sekarang masih belum ada kejelasan siapa sebenarnya yang mendalangi pembunuhan Munir.

    Di Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan Amerika Serikat ikut mengenang sepuluh tahun kematian Munir Said Thalib. "Sepuluh tahun yang lalu, seseorang membunuh Munir karena mereka khawatir Munir akan berhasil membuat negaranya menjadi lebih demokratis, lebih bebas, dan lebih manusiawi. Hari ini, kami bergabung dengan rakyat Indonesia untuk mengenang Munir Said Thalib dan kami menyerukan perlindungan untuk mereka yang bekerja demi perdamaian, demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia," kata John Kerry dalam pernyataan tertulisnya

    Ia juga mengatakan, keadilan belum sepenuhnya terpenuhi. "Pada 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui bahwa resolusi kredibel terhadap kasus Munir akan menjadi ujian kunci bagi demokrasi Indonesia. Hal itu masih berlaku sampai sekarang. Kami mendukung semua upaya untuk membawa siapa pun yang memerintahkan Munir dibunuh ke meja hijau," kata Kerry.

    Sementara itu, istri Munir dalam wawancara dengan BBC Indonesia beberapa waktu lalu mengatakan kasus ini belum selesai. "Kalau hanya pelaku lapangannya saja sih, itu mah gampang, saya pikir. Tapi dalangnya? Sampai sekarang masih bebas. Dan kita bisa lihat itu. Selama kasusnya tidak terselesaikan, ya, kami akan tetap minta, pemenuhan keadilannya," kata Suciwati.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: John Kerry Peringati 10 Tahun Kematian Munir Rating: 5 Reviewed By: antz
    Scroll to Top