Permintaan agar Billy tidak ditahan pun ditolak Magistrate Court ACT pada Selasa ini (9/9). Magistrate Court adalah pengadilan lokal yang menangani kasus yang biasanya diputuskan oleh Magistrate, apakah sebuah kasus bisa diselesaikan di tingkat lokal atau harus dibawa ke pengadilan penuh.
ABC menginformasikan, Billy sedang menempuh pendidikan di jurusan hukum dan politik dan mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Bulan lalu, Billy dituduh membuat sebuah akun Facebook palsu atas nama Taylor Edwards dan dari sana kemudian berteman dengan seorang pria berusia 18 tahun.
Setelah mereka bertemu, Billy dituduh memerkosa pria tersebut dan kemudian mengancam sang pria melalui telepon. Billy sekarang dikenai tuduhan melakukan dua kali hubungan sexual tanpa persetujuan bersama, mengancam, dan menggunakan jasa untuk mendapatkan bahan-bahan pornografi anak-anak.
Magistrate Bernadette Boss menolak permintaan Billy untuk tidak ditahan karena dia bisa melarikan diri atau bisa melakukan tindak kriminal lagi atau mengancam korbannya.
Menurut keterangan polisi kepada pengadilan, Billy mungkin memiliki korban lain yang belum teridentifikasi. Detektif Superintendent Paul Shakeshaft dari Divisi Penyelidikan Kriminal mengatakan, para pengguna sosial media haruslah semakin berhati-hati berhubungan dengan orang yang tidak mereka kenal dalam berkomunikasi lewat internet. "Akun palsu semakin banyak yang beredar dan digunakan untuk menipu orang lain dalam berbagai cara. Penipuan ini bisa berlanjut ke pencurian identitas dan tindak kriminal lainnya," ungkap Shakeshaft, seperti diberitakan ABC.
0 komentar:
Posting Komentar