Goyangnews - Megawati yang sudah dibohongi Jokowi pada Januari 2014, kembali dibohongi ketika ramai kabar beredar Jokowi ingin maju jadi calon gubernur Jakarta pada Juli 2014. Megawati kembali memanggil dan bertanya, "Benar Dik Jokowi ingin maju jadi gubernur Jakarta?" Jokowi dengan gugup menjawab, "Ga ah Bu, saya ingin menyelesaikan tugas saya di Solo saja".
Namun persis saat hari terakhir pendaftaran cagub DKI Jakarta, Megawati mendapat telepon dari Jusuf Kalla, yang meminta kesediaan Mega menerima kedatangan Prabowo dan Djan Faridz untuk mengajukan nama Joko Widodo sebagai kandidat cagub Jakarta. Megawati menolak halus, ia katakan kedatangan Prabowo dan Djan Faridz akan sia-sia karena PDIP sudah memutuskan mencalonkan Mayjen Adang Ruchyatna sebagai cagub Jakarta. JK tidak putus asa dan terus mendesak Mega untuk menerima kedatangan Prabowo dan Faridz. "Lima menit pun ga apa, Bu Presiden," rayu JK. Mega pun luluh. Dia berkenan menerima tamu meski sudah disepakati hanya sekedar basa-basi.
Singkatnya, Prabowo dan Djan Faridz dibantu lobi JK sukses meluluhkan hati Mega sekaligus mengubah keputusan PDIP. Jokowi akhirmya ditetapkan jadi cagub Jakarta menggantikan Ruchayatna yang sudah diputuskan sebelumnya.
Megawati yang penasaran dengan keterlibatan banyak tokoh : Jusuf Kalla, Prabowo dan Djan Faridz. Mereka terkesan sangat serius mendorong Jokowi jadi cagub DKI Jakarta. Jokowi kembali dipanggil dan ditanya,
"Dik, Jokowi. Kamu jujur sama saya ya. Kamu ini sebenarnya siapa? Kenapa banyak tokoh mendesak saya menyetujuimu jadi calon gubernur? Kamu jawab yang jujur ya !" pinta Mega.
Namun, Megawati seperti sebelumnya tidak mendapat jawaban jujur dari Jokowi, "Ga ada Bu. Saya bukan siapa-siapa."
Megawati makin penasaran dan kembali bertanya, "Dik Jokowi. Kalau bukan siapa-siapa kenapa mereka ngotot harus kamu, di belakangmu iku sopo ?" desak Megawati. Kembali Jokowi bersikukuh bahwa dia bukan siapa-siapa dan tidak ada siapa pun di belakangnya.
Untuk sementara Megawati pun percaya. (To be continued - Brad34)
Namun persis saat hari terakhir pendaftaran cagub DKI Jakarta, Megawati mendapat telepon dari Jusuf Kalla, yang meminta kesediaan Mega menerima kedatangan Prabowo dan Djan Faridz untuk mengajukan nama Joko Widodo sebagai kandidat cagub Jakarta. Megawati menolak halus, ia katakan kedatangan Prabowo dan Djan Faridz akan sia-sia karena PDIP sudah memutuskan mencalonkan Mayjen Adang Ruchyatna sebagai cagub Jakarta. JK tidak putus asa dan terus mendesak Mega untuk menerima kedatangan Prabowo dan Faridz. "Lima menit pun ga apa, Bu Presiden," rayu JK. Mega pun luluh. Dia berkenan menerima tamu meski sudah disepakati hanya sekedar basa-basi.
Singkatnya, Prabowo dan Djan Faridz dibantu lobi JK sukses meluluhkan hati Mega sekaligus mengubah keputusan PDIP. Jokowi akhirmya ditetapkan jadi cagub Jakarta menggantikan Ruchayatna yang sudah diputuskan sebelumnya.
Megawati yang penasaran dengan keterlibatan banyak tokoh : Jusuf Kalla, Prabowo dan Djan Faridz. Mereka terkesan sangat serius mendorong Jokowi jadi cagub DKI Jakarta. Jokowi kembali dipanggil dan ditanya,
"Dik, Jokowi. Kamu jujur sama saya ya. Kamu ini sebenarnya siapa? Kenapa banyak tokoh mendesak saya menyetujuimu jadi calon gubernur? Kamu jawab yang jujur ya !" pinta Mega.
Namun, Megawati seperti sebelumnya tidak mendapat jawaban jujur dari Jokowi, "Ga ada Bu. Saya bukan siapa-siapa."
Megawati makin penasaran dan kembali bertanya, "Dik Jokowi. Kalau bukan siapa-siapa kenapa mereka ngotot harus kamu, di belakangmu iku sopo ?" desak Megawati. Kembali Jokowi bersikukuh bahwa dia bukan siapa-siapa dan tidak ada siapa pun di belakangnya.
Untuk sementara Megawati pun percaya. (To be continued - Brad34)
0 komentar:
Posting Komentar