Goyangnews - Sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok yang mundur sebagai kader Partai Gerindra karena berbeda pendapat dengan partai yang dulu mengusungnya, ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Gerindra mengakui merasa kecolongan telah mencalonkan Ahok.
"Kita kecolongan, terus terang ini pelajaran bagi kami, terkadang kita juga terlalu naif, ada orang yang mau berjuang dengan loyalitas, karena berjuang kan butuh loyalitas kan, ya kita merasa kecolongan, dan itu risiko di politik," kata Fadli Zon di kediaman Akbar Tandjung, Jalan Purnawarman No 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/9) malam.
Kendati merasa kecolongan, menurut Fadli, pihaknya tidak menyesali telah mencalonkan Ahok yang berpasangan dengan Jokowi pada pilkada lalu itu.
"Kita juga tidak mau menyesali (telah menyalonkan Ahok), tapi kalau kita kecolongan, ya kita kecolongan iya," ujarnya.
Fadli mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika pasca mundurnya Ahok dari Partai Gerindra kemudian diterima bergabung dengan partai politik lain.
"Ya silakan, kan memang dia track recordnya kutu loncat kan. Gak masalah, silakan saja, karena bagi dia partai itu kendaraan untuk dia menata karirnya," tuturnya.
"Kita kecolongan, terus terang ini pelajaran bagi kami, terkadang kita juga terlalu naif, ada orang yang mau berjuang dengan loyalitas, karena berjuang kan butuh loyalitas kan, ya kita merasa kecolongan, dan itu risiko di politik," kata Fadli Zon di kediaman Akbar Tandjung, Jalan Purnawarman No 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/9) malam.
Kendati merasa kecolongan, menurut Fadli, pihaknya tidak menyesali telah mencalonkan Ahok yang berpasangan dengan Jokowi pada pilkada lalu itu.
"Kita juga tidak mau menyesali (telah menyalonkan Ahok), tapi kalau kita kecolongan, ya kita kecolongan iya," ujarnya.
Fadli mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika pasca mundurnya Ahok dari Partai Gerindra kemudian diterima bergabung dengan partai politik lain.
"Ya silakan, kan memang dia track recordnya kutu loncat kan. Gak masalah, silakan saja, karena bagi dia partai itu kendaraan untuk dia menata karirnya," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar