Goyangnews - Beberapa waktu lalu, banyak pesohor dunia yang gemar menggunakan gelang bernama loom band. Selain berbentuk unik, gelang ini memiliki beragam warna menarik. Bahkan beberapa selebriti dunia sempat tersorot kamera tengan mengenakan loom band, seperti Kate Middleton, Pangeran William, serta David Beckham. Tapi beberapa pekan lalu, loom band ditarik dari pasaran. Dugaannya, gelang lucu ini berpengaruh buruk terhadap kesehatan pengguna.
Di awal peluncuran, karet ini digadang-gadang dapat dimodifikasi menjadi beragam aksesoris. Sehingga mampu memancing kreativitas si pengguna, terutama anak-anak. Namun kini, beberapa sekolah di Inggris melarang siswanya mengenakan loom band, yang diduga mengandung zat berbahaya.
Partikel berbahaya itu awalnya terindikasi dalam beberapa jenis loom band palsu. Dan penemunya adalah para peneliti dari British Assay Office. Menurut si peneliti, setidaknya ada ribuan produk loom band impor yang terdeteksi mengandung bahan kimia berbahaya, disebut phthalates. Dan kadar phthalates ini sekitar 500 kali lebih banyak dari batas legal.
“Phthalates diduga bisa menyebabkan kanker,” kata seorang juru bicara Assay Office di situs berita Mirror, 4 September 2014. "Phthalates dapat bermigrasi dari plastik ke dalam tubuh jika terkena kontak langsung dengan air liur atau keringat.”
Dalam penelitian itu, setidaknya ada 16 paket loom band yang diuji secara acak. Belasan kemasan sampel uji adalah loom band palsu yang dijual dengan harga murah. Dan mereka masuk ke Inggris dari produsen asal timur.
Sementara produsen resmi Rainbow Loom Band mengonfirmasi, zat kimia pada produk asli telah sesuai dengan standar keamanan AS. Namun tidak begitu dengan produk murah, yang merupakan peniru mereka. Karenanya, mereka meminta Badan Konsumen Nasional untuk memastikan pengecer produk loom band yang aman.
Meski loom band asli tak menjadi pemicu kanker, penggunaannya pada anak-anak pun harus dalam pantauan orangtua. Sebab ada bocah 7 tahun di Inggris, yang buta karena terkena karet loom band. Dikutip dari Daily Mail, Kyle Lawrence harus menjalani operasi mata yang cedera terkena lemparan keras karet loom band. Orangtua Lawrence pun memperingatkan semua orang dewasa agar memperhatikan anak-anak saat bermain loom band.
Di awal peluncuran, karet ini digadang-gadang dapat dimodifikasi menjadi beragam aksesoris. Sehingga mampu memancing kreativitas si pengguna, terutama anak-anak. Namun kini, beberapa sekolah di Inggris melarang siswanya mengenakan loom band, yang diduga mengandung zat berbahaya.
Partikel berbahaya itu awalnya terindikasi dalam beberapa jenis loom band palsu. Dan penemunya adalah para peneliti dari British Assay Office. Menurut si peneliti, setidaknya ada ribuan produk loom band impor yang terdeteksi mengandung bahan kimia berbahaya, disebut phthalates. Dan kadar phthalates ini sekitar 500 kali lebih banyak dari batas legal.
“Phthalates diduga bisa menyebabkan kanker,” kata seorang juru bicara Assay Office di situs berita Mirror, 4 September 2014. "Phthalates dapat bermigrasi dari plastik ke dalam tubuh jika terkena kontak langsung dengan air liur atau keringat.”
Dalam penelitian itu, setidaknya ada 16 paket loom band yang diuji secara acak. Belasan kemasan sampel uji adalah loom band palsu yang dijual dengan harga murah. Dan mereka masuk ke Inggris dari produsen asal timur.
Sementara produsen resmi Rainbow Loom Band mengonfirmasi, zat kimia pada produk asli telah sesuai dengan standar keamanan AS. Namun tidak begitu dengan produk murah, yang merupakan peniru mereka. Karenanya, mereka meminta Badan Konsumen Nasional untuk memastikan pengecer produk loom band yang aman.
Meski loom band asli tak menjadi pemicu kanker, penggunaannya pada anak-anak pun harus dalam pantauan orangtua. Sebab ada bocah 7 tahun di Inggris, yang buta karena terkena karet loom band. Dikutip dari Daily Mail, Kyle Lawrence harus menjalani operasi mata yang cedera terkena lemparan keras karet loom band. Orangtua Lawrence pun memperingatkan semua orang dewasa agar memperhatikan anak-anak saat bermain loom band.
0 komentar:
Posting Komentar